Kwalitas
Air merupakan hal yang sangat vital
untuk Cupang Hias, disamping pakan. Betta Wisam
akan membahas tentang Kualitas Air yang baik untuk Cupang Hias beserta kandungan di dalam
air tersebut ;
a. Derajat keasaman (pH)
Derajat
keasaman dapat didefinisikan sebagai besarnya kandungan hidrogen dalam air,
disebut juga pondus hydrogenii (pH). Hubungan pH dengan
kehidupan ikan sangat erat. titik kematian ikan biasanya terjadi pada pH 4 atau
asam dan pH 11 atau basa. Demikian juga reproduksi atau perkembangan ikan dan
adanya bibit penyakit sangat tergantung pada pH.
Dihabitat asalnya, ikan cupang sangat cocok berkembang dengan kondisi air yang memiliki pH sebesar 6,2 - 7. Sementara itu, air tanah di Indonesia umumnya memiliki pH sebesar 5,2-6,8.
Karena
itu, sering kali ke dalam air yang akan digunakan harus ditambah kapur bordo
sebanyak 2 ml per 1 liter air agar tercapai pH ideal. Namun, bila air yang akan
digunakan tergolong memiliki pH diatas netral, para hobiis dan peternak menggunakan
daun ketapang atau Palaqium clarkeanum untuk mencapai pH
ideal.
Untuk
mengetahui ketepatan pH air yang akan digunakan dapat dilakukan pengukuran
sederhana menggunakan kertas lakmus yang dapat diperoleh dengan mudah di
toko-toko kimia. Ketidakidealan pH air yang dipakai untuk budi daya cupang hias akan sangat
berpengaruh terhadap tingakt perkembangan dan pertumbuhan ikan tsb.
Indikasi
awal yang dapat dijadikan pedoman berkaitan dengan ketidakidealan pH air ini
dapat dilihat dari tingkah laku cupang hias peliharaan.
- Tidak memiliki nafsu makan
- Cara berenangnya tidak stabil, gelisah atau sradak-sruduk
- Tidak mampu berkembang biak atau bertelur.
- Pertumbuhan terhambat.
- Tidak memiliki nafsu makan
- Cara berenangnya tidak stabil, gelisah atau sradak-sruduk
- Tidak mampu berkembang biak atau bertelur.
- Pertumbuhan terhambat.
b. Amonia
dan Nitrit
Amonia
adalah gas buangan hasil metabolisme ikan, baik sisa kotoran ataupun sisa
pakan. Sisa pakan umumnya membusuk sehingga membuat kandungan amonia dalam air
meningkat. Kandungan amonia yang tinggi akan menyebabkan ikan keracunan atau
mabuk.
Nitrit adalah gas yang sangat beracun. Nitrit adalah hasil perompakan protein yang merupakan bagian dari amonia. Air yang kotor dengan tingkat penyebaran ikan yang banyak umumnya mempunyai kandungan nitrit yang tinggi.
Untuk mengurangi kandungan 2 zat tersebut dapat dilakukan dengan cara penggatian air secara rutin, pemberian aerasi, penguapan, atau reaksi kimia dengan nitrogen.
c. Oksigen
Terlarut
Oksigen adalah unsur terpenting dalam kehidupan organisme. keberadaan oksigen ada di udara maupun terlarut dalam air.
Beberapa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya oksigen terlarut dalam air antara lain sebagai berikut:
* Adanya pergerakan dipermukaan air, misalnya riak atau gelombang, akan mempercepat proses difusi.
* Makin tinggi suhu, makin sedikit oksigen terlarut.
* Makin tinggi suatu daerah makin rendah tekanan udaranya sehingga makin rendah pula kadar oksigen terlarut.
* Makin tinggi kandungan garam, makin sedikit oksigen terlarut.
* Sinar dan tanaman hijau sangat membantu. Namun meski banyak tanaman hijau, bila sinar matahari tidak cukup maka oksigen terlarutpun semakin sedikit
* Adanya pergerakan dipermukaan air, misalnya riak atau gelombang, akan mempercepat proses difusi.
* Makin tinggi suhu, makin sedikit oksigen terlarut.
* Makin tinggi suatu daerah makin rendah tekanan udaranya sehingga makin rendah pula kadar oksigen terlarut.
* Makin tinggi kandungan garam, makin sedikit oksigen terlarut.
* Sinar dan tanaman hijau sangat membantu. Namun meski banyak tanaman hijau, bila sinar matahari tidak cukup maka oksigen terlarutpun semakin sedikit
Selama
ini, ikan cupang dikenal memiliki daya tahan yang baik terhadap rendahnya
oksigen terlarut dalam air. Hal ini dimungkinkan karena ikan cupang termasuk
ikan labirin, yaitu mampu mengambil oksigen langsung dari udara. Namun, tentu
saja akan lebih baik bila kandungan oksigen terlarut lebih banyak.
Kandungan oksigen terlarut yang terlampau rendah dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, sirip tidak berkembang sempurna, dan bentuk tubuh tidak menarik pada ikan cupan peliharaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar