Jumat, 19 Juli 2013

Budidaya Cupang Hias

Kali ini Wisam Mau Kasih sedikit panduan untuk mem-budidayakan Cupang Hias !

HARI 1


1. Siapkan tempat seperti gambar dibawah ini


2. Isi dengan air yang sudah diendapkan (min. 2 hari) dgn ketinggian sekitar 8-12cm.



3. Isi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya (fungsinya : untuk menampung busa yg dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur)


4. Pilih Induk Cupang Jantan dan Induk Cupang Betinanya.


Syarat induk cupang untuk budidaya (PENTING !!) :
  •     Ukuran badan Betina tidak boleh lebih besar dari Jantan.
  •     Betina tidak boleh lebih galak daripada Jantan.
  •     Kalau bisa perkimpoian jantan dan betina yg setipe. serit x serit ,  Halfmoon x Halfmoon, dst.
  •     Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka (Obat ikan : Lukastop) karena setelah proses perkembangbiakan terjadi , badan dari betina banyak yg rontok akibat perkelahian dgn jantan sebelum dibuahi

Ciri-ciri cupang pejantan yang siap berkembangbiak :
  •     Memiliki umur minimal 5 bulan.
  •     Mengumpulkan busa busa yang cukup banyak (bukan merupakan syarat mutlak, terkadang ada yg tidak mengeluarkan busa sama sekali, tapi ketika disatukan dengan Betina baru mengeluarkan busa)
  •     Badan harus lebih besar dan harus lebih galak daripada betina

Ciri-ciri cupang betina siap berkembangbiak :
  •     Ada seperti telur berwarna putih yang mao keluar dari saluran pembuangannnya.
  •     Perut Betina Buncit (Bukan karena sesudah makan)
  •     Dan tentu sudah memasuki umur yang pas untuk proses perkembangbiakan (Minimal 5 bulan)

5. Masukan jantan ke wadah perkembangbiakan

6. betina jangan dimasukan (digabung) langsung, biarkan betina dan jantan saling mengenal dan melihat terlebih dahulu. Gunanya agar si jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur2nya.
 
7. Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, hal ini untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur Cupang menjadi tidak ada !

Sampai pada tahap ini, Anda tunggu 1-2 hari sampai sudah terlihat kumpulan busa yg cukup untuk menampung telur (tergantung pejantannya)


HARI 2

8. Perhatikan busa nya, apabila busa sudah banyak, berarti sudah siap kimpoi, dibawah ini adalah contoh2 gambar busa yg sudah terkumpul dan siap untuk berkembangbiak.
 
9. Angkat betina nya, dan gabungkan dengan pejantan (hati2 pada waktu mengangkat toples dari wadah, pelan2 supaya busa tidak terlalu banyak yg pecah !)
 
10. Biarkan sekitar 1 jam - 12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya, biasanya saya menunggu selama kurang lebih 1-2 hari sebelum proses kimpoi terjadi. 
Umumnya : kerusakan sirip dari betina biasa terjadi pada saat ini

HARI 3
11.Proses Perkawinan seperti gambar dibawah ini. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur-telur tersebut dengan cara meletakan di dalam mulutnya, dan dibawa naik lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa diatas.


12. Perhatikan telurnya, biasanya di bawah busa dan berwarna putih, kalau tidak yakin, gunakanlah flashlight (senter).

13. Pejantan akan menjaga telurnya, dan akan mengangkut telur yg jatuh ke dasar aqua, perhatikan gambar dan pada saat ini biasanya betina akan pergi menjauh

14. Apabila Cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi dan Sang Cupang Jantan sudah cenderung mengejar-ngejar betina untuk dihantam, SEGERA PINDAHKAN BETINA KE WADAH LAIN ! Siapkan wadah utk mengembalikan betina, isi dengan daun ketapang atau cairan kuning penyembuh luka (biasanya melafix)

HARI 5 (Telur cupang akan menetas dalam waktu 36 jam s/d 48 jam)

15. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yg baru berumur 1 hari. JANGAN ANGKAT PEJANTANNYA PADA SAAT INI. Pada hari ini burayak belum dapat berenang secara bebas, malah terkadang sering sekali terjatuh ke dasar permukaan dan tidak bisa mengambil udara di atas, disini lah guna sang bapak, pejantan akan membantu burayak utk naik ke atas. Disini burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yg gaya berenangnnya hanya naik dan turun. setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya bayi cupang akan mencari makan. ini bisa dilihat ketika kita menjatuhkan sesuatu yg halus ke wadah ikan, Burayak Cupang itu akan mematuknya, mereka mengetes apakah yg baru masuk itu bisa dimakan atau tidak. Makanan yg paling baik untuk Burayak Cupang adalah bayi kutu air, baby brine shrimp (Artemia), atau Microworm.

HARI 6

16. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam ini, tetap jangan angkat pejantannya hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, Anda bisa memindahkan sang Induk Jantan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah Induk Jantan memakan burayaknya.

Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran..

Langkah-Langkahnya :
1. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
2. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
3. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
4. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
5. Pasca Panen Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian.
6. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Salam Cupang dari Wisam Collection, (Sumber Mas Ardi.)

1 komentar: