Untuk mendapatkan bakalan cupang berkualitas, peternak dapat
memperolehnya dengan jalan mengawinkan induk unggulan atau jawara.
Selanjutnya, peternak perlu menyeleksi dan merawat burayak yang sesuai
dengan kriteria kontes.
Cara lain yaitu membeli burayak berkualitas dari peternak lain atau
di toko penjual cupang hias. Saat membeli, sebaiknya jangan langsung
percaya dengan ucapan para pedagang. Bisa jadi cupang yang katanya
memiliki kualitas kontes hanya dapat mejadi peserta tanpa mampu menjadi
juara. Hal tersebut disebabkan karena adanya cacat pada cupang, baik
cacat fisik maupun cacat warna. Oleh sebab itu, peternak perlu meminta
bantuan orang lain yang lebih ahli jika merasa belum mampu memilih
cupang yang berkualitas kontes. Hal tersebut untuk menghindari rasa
kecewa akibat kualitas cupang yang dibelinya tidak setinggi harganya.
Sebelum membeli cupang kualitas kontes, peternak sebaiknya
mempelajari dan memahami kriteria penilaian kontes seperti yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain itu, perhatikan pula cacat-cacat
cupang yang dapat mengurangi penilaian juri.
Setelah mengetahui kriteria penilaian dalam kontes cupang hias,
seharusnya hobiis dapat memilih bakalan berkualitas sesuai dengan ukuran
yang diinginkan kontes. Adapun beberapa kriteria yang dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam memilih bakalan mencakup bentuk sirip, warna
tubuh, dan mental.
a. Tipe sirip
Salah satu daya tarik cupang hias terlihat dari keindahan
sirip-siripnya. Untuk itu, sirip merupakan salah satu kriteria dalam
memilih bakalan berkualitas kontes. Keindahan dan keanggunan sirip
cupang hias ini masih dibedakan atas beberapa tipe sirip berikut.
1. Sirip terpecah (serit)
Tipe sirip ini juga dikenal dengan istilah serit kasar karena ukuran
tulang siripnya panjang. Cupang hias dengan tipe sirip seperti ini
tampak garang. Keindahannya tampak dari keutuhan serit-seritnya. Ada dua
jenis serit pada cupang, yaitu serit tunggal dan serit ganda (double
ray).
a) Serit tunggal
Pada tipe ini, tulang siripnya tunggal. Jumlah jarum pada sirip
punggung 10—12 buah, sirip ekor 18—21 buah, sirip bawah atau sirip perut
20—24 buah, dan sirip anal 5—7 buah. Panjang maksimal jarum tersebut
mencapai 2—3 cm sehingga panjang keseluruhan sirip punggung 3,5—4,5 cm,
sirip ekor 4,5—6 cm, sirip perut 4,5—5,5 cm, dan sirip anal 4—5,5 cm.
b) Serit ganda
Sepintas, tipe cupang hias ini hampir mirip dengan serit jarum
tunggal. Hanya saja bentuk jarum pada sirip ekornya ganda. Jarum ganda
ini sangat jarang terdapat pada sirip lainnya. Cupang ini akan dianggap
istimewa kalau jarum-jarum ganda terdapat pada seluruh siripnya. Bahkan
dapat dikatakan langka kalau jarum-jarum ganda tersebut tersusun
menyilang. Pada tipe ini, jumlah tulang siripnya hampir sama dengan tipe
serit tunggal. Namun, biasanya jumlah serit pada sirip ekornya ada
1,5—2 kali lebih banyak.
2. Sirip cagak
Tipe sirip ini pun dikenal dengan nama fin split. Ikan tipe cagak ini memiliki sirip ekor yang terbelah menjadi dua bagian yang sama besar. Oleh sebab terbelah dua, ekornya tampak berukuran sangat besar. Akibatnya, penampilan ikan ini terlihat sangat macho.
Tipe sirip ini pun dikenal dengan nama fin split. Ikan tipe cagak ini memiliki sirip ekor yang terbelah menjadi dua bagian yang sama besar. Oleh sebab terbelah dua, ekornya tampak berukuran sangat besar. Akibatnya, penampilan ikan ini terlihat sangat macho.
3. Sirip cendrawasih
Biasanya cupang hias dengan tipe sirip cendrawasih memiliki sirip
sangat lebar. Penampilannya sangat anggun saat sirip-siripnya
dikembangkan, seakan sedang menebarkan kain sutera. Bagian ujung sirip
cupang hias tipe cendrawasih ini biasanya tidak memiliki serit sehingga
tipe ini pun sering disebut tipe slayer.
4. Sirip butterfly
Tipe sirip ini juga dikenal dengan nama serit halus karena bagian
ujung tulang siripnya pendek. Cupang hias yang bertipe sirip butterfly
tampak anggun. Keindahannya terlihat dari bentuk keseluruhan
sirip-siripnya yang seakan membentuk bulatan.
5. Sirip balon
Tipe sirip ini pun bisa memiliki serit tunggal ataupun ganda. Namun,
yang sangat menarik dari tipe ini yaitu selaput siripnya tebal dan
menggelembung seperti balon. Jika ikan sedang mengembangkan siripnya,
selaput sirip di antara seritnya bergerak-gerak seperti setumpuk
agar-agar. Tipe sirip ini merupakan strain terbaru dibandingkan dengan
tipe sirip lainnya.
b. Warna tubuh
Warna tubuh sangat mendukung penampilan cupang hias dalam kontes. Pada setiap kontes, cupang hias dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu warna dasar, warna kombinasi, dan maskot. Namun, ada juga kontes yang menyertakan kategori unik atau bonsai.
Warna tubuh sangat mendukung penampilan cupang hias dalam kontes. Pada setiap kontes, cupang hias dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu warna dasar, warna kombinasi, dan maskot. Namun, ada juga kontes yang menyertakan kategori unik atau bonsai.
1. Warna dasar
Cupang hias yang termasuk dalam kategori warna dasar harus memiliki warna yang sama pada seluruh bagian tubuh, termasuk siripnya. Warna yang termasuk kategori ini adalah biru, hijau, merah, hitam, dan kelabu (silver). Kalau sirip berwarna lain—biasanya warna merah pada sirip anal—untuk warna dasar biru, hijau, kelabu, dan hitam maka kategori warna dasar cupang hias tersebut dianggap tidak sempurna dan penilaiannya berkurang. Namun, kalau kepala berwarna kelabu untuk sirip berwarna biru, hijau, dan hitam maka penilaiannya tidak akan berkurang, kecuali kalau cupang tersebut berwarna dasar merah.
Cupang hias yang termasuk dalam kategori warna dasar harus memiliki warna yang sama pada seluruh bagian tubuh, termasuk siripnya. Warna yang termasuk kategori ini adalah biru, hijau, merah, hitam, dan kelabu (silver). Kalau sirip berwarna lain—biasanya warna merah pada sirip anal—untuk warna dasar biru, hijau, kelabu, dan hitam maka kategori warna dasar cupang hias tersebut dianggap tidak sempurna dan penilaiannya berkurang. Namun, kalau kepala berwarna kelabu untuk sirip berwarna biru, hijau, dan hitam maka penilaiannya tidak akan berkurang, kecuali kalau cupang tersebut berwarna dasar merah.
2. Warna kombinasi
Disebut warna kombinasi karena pada bagian tubuh dan siripnya harus
terdapat lebih dari satu warna. Untuk warna dasar biru, hijau, dan
kelabu selalu dikombinasikan dengan merah pada siripnya.
Jika warna tubuh hingga siripnya hitam, tetapi pangkal sirip dihiasi
warna merah, biru, dan kelabu keputihan biasanya disebut warna lokal.
Sebenarnya kombinasi warna seperti ini lebih layak disebut black orchid.
Sementara warna kombinasi yang cocok disebut warna lokal adalah tubuh
berwarna biru, hijau, dan kelabu, sedangkan seluruh siripnya merah
dihiasi sedikit warna yang sesuai dengan warna tubuhnya.
Warna kombinasi dianggap baik kalau kombinasi warna di seluruh sirip
serasi. Kalu komposisi warna tersebut ada pada bagian tubuh dan
jumlahnya lebih dari dua warna maka kombinasi warna ini disebut three
colour.
Perlu diperhatikan bahwa jika cupang hias berkategori warna
kombinasi, variasi warna pada sirip ekor harus sama dengan variasi warna
pada sirip punggung dan sirip dada. Akan lebih baik lagi kalau variasi
warna pada sirip-siripnya membentuk guratan serasi.
3. Maskot
Cupang hias disebut maskot jika tubuhnya berwarna putih keperakan
tanpa noda, kepalanya putih bebercak merah, dan seluruh siripnya
berwarna sama atau kombinasi. Ada juga cupang maskot yang tubuhnya
berwarna kemerahan dan kepalanya pun berwarna merah.
Ada tiga tipe maskot yang dapat dijumpai di setiap kontes, yaitu sebagai berikut.
- Maskot dengan warna tubuh putih kemerahan. Mascot
jenis ini merupakan mutasi dari warna tubuh hitam atau kelabu karena
tidak adanya pigmen warna pada sisik tubuhnya. Biasanya sirip pada ikan
mascot jenis ini berwarna merah, biru muda, dan hijau tetapi jarang
dijumpai.
- Maskot dengan warna tubuh merah muda. Biasanya mascot
jenis ini berkepala warnaputih dengan bercak merah. Mascot ini pun
merupakan hasil mutilasi dari cupang warna hitam.
- Maskot dengan warna tubuh putih perak (silver).
Kepala pada jenis maskot ini ada yang bebercak merah dan ada pula yang
putih polos. Mascot jenis inilah yang disebut warna maskot. Warna sirip
ikan pada jenis mascot ini sangat bervariasi, yaitu ada yang merah
kombinasi putih perak, ada yang warna dasar putih kombinasi merah dan
biru atau hijau, dan ada pula yang putih perak polos sehingga seluruh
tubuh ikan ini berwarna putih (pure silver colour). Warna tubuh yang
seluruhnya putih perak inilah yang banyak dicari kolektor dan peternak.
4. Bonsai atau unik
Cupang hias yang termasuk dalam kategori bonsai ini merupakan ikan
yang memiliki panjang tubuh maksimal 2,5 cm. Namun, ukuran besar kepala
dan lebar tubuhnya sama dengan cupang hias yang sudah berukuran 7,5 cm.
Kategori bonsai yang berkualitas baik terlihat dari panjang tubuhnya di
bawah 2,5 cm, kepala besar, punggung seperti berpunuk (tampak
membungkuk), dan warna sirip-siripnya serasi.
Sementara cupang hias yang dikatakan unik jika bentuk fisiknya di
luar dari bentuk cupang hias pada umumnya (abnormal). Beberapa contoh
cupang hias unik di antaranya sirip ekor menyatu dengan sirip dada,
salah satu bagian sirip tidak ada, atau jumlah warna pada tubuhnya lebih
dari dua (three colour).
c. Mental
Bentuk fisik yang baik dan warna yang indah belumlah cukup untuk menentukan jika cupang bakalan yang akan dipilih bisa diterjunkan ke arena kontes. Faktor lain yang juga sebagai penentu cupang hias layak kontes yaitu mental atau keberanian untuk mengembangkan seluruh sirip-siripnya saat berhadapan dengan saingannya.
Bentuk fisik yang baik dan warna yang indah belumlah cukup untuk menentukan jika cupang bakalan yang akan dipilih bisa diterjunkan ke arena kontes. Faktor lain yang juga sebagai penentu cupang hias layak kontes yaitu mental atau keberanian untuk mengembangkan seluruh sirip-siripnya saat berhadapan dengan saingannya.
Penilaian mental bakalan cupang hias dapat dilihat saat ikan saling
dihadapkan. Cupang hias yang bermental baik akan selalu
nyebengi atau mengembangkan sirip-siripnya walaupun dihadapkan dengan
cupang yang bertubuh lebih besar. Hanya saja upaya disebengi untuk
cupang maskot harus dengan sesama cupang maskot. Hal ini disebabkan
cupang mascot umumnya “takut” pada cupang berwarna.
Sebagai pertimbangan saat membeli, bakalan cupang hias bermental baik dapat dilihat dari ciri-ciri berikut.
- Warna tubuh dan siripnya cemerlang.
- Saat akuarium atau stoples tempat tinggalnya disentuh dengan jari, seluruh siripnya dikembangkan.
- Saat sekat pemisah akuarium atau stoples dilepaskan,
gerakannya lincah seakan “berlari-lari”, bahkan sesekali melakukan
gerakan memukul lawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar